Juli 02, 2009

Kelinci


Ada gerakan kecil di balik dedaunan. Sejenak rumput tersibak, lalu tenang kembali. Anginpun membisu di padang rumput yang tenang itu. Kembali semak itu bergerak. Seperti memerincing bunyi daun saling bergesekan. Lalu kembali tenang. Setenang nafas sang pemburu yang berdiam di balik gelapnya rimbun sebuah pohon besar. Tak lama rumput itu kembali bergerak, lalu munculah seekor kelinci dengan telinga putihnya yang panjang. Badannya diam, sementara matanya sibuk menjelajahi sekeliling. Ia sangat berhati2 seolah tak ingin memecah kebisuan. Tak lama keluar lagi para kelinci lainnya. Bersama dengan itu mereka berlompatan riang diantara rerumputan yang hijau. Kumis dan kuping mereka naik turun. Mulut mereka mengunyah tiada henti. Mereka menari. Sambil berpesta mata mereka tetap awas mengamati. Lalu pemburu pun bergerak dari persembunyiannya. Sekejap para kelinci itu terkejut, lalu melompat tunggang langgang dan menghilang. Di balik semak. Ke dalam lobang. Hanya bekas makanan dan kotoran yang tertinggal. Begitulah kelinci mahluk yg lucu dan imut, tapi pengecut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar