Juni 10, 2009

Kebebasan Ber-Testimony

Mengamati perkembangan kasus antara Prita dan RS Omny Tanggerang, sampai Kejagung akhirnya turun tangan dan entah apa berikutnya. Pemunculan fakta2 tentang adanya pasal2 yang ‘mengurung’ kebebasan berpendapat melalui internet mulai menjadi kekawatiran tersendiri. Di tambah kesimpulan dari para ahli (katanya hukum) yang mengingatkan bahwa kita semua hendaknya berhati2 / berpikir dulu sebelum berbicara atau ‘berbicara’. Karena mereka (katanya) ahli maka ada benarnya kita harus berhati2..sst.. awas, hati2! Tapi jujur hati nurani gw berkata ga ada yang bisa mengatur sebuah pendapat,testimony, kesaksian pribadi. Contoh tulisan gw tentang sinyal Smart di atas. Smua berdasarkan fakta (termasuk tukang basonya) tanpa bermaksud apapun kecuali pelayanan sinyal yang lebih baik.

Menyelusuri Sinyal Smart di Pamulang

Emang nasib, ternyata sinyal EVDO SMART ga ada di rumah (bonyok) gw di pamulang. Bertempat di komplek Pamulang Indah (MA) yang terletak +/- 1 km dari perempatan Gaplek, sinyal yg didapat oleh modem adalah 0 bar, alias kosong. Tp tetap bs terdeteksi adanya jaringan. Curiga gw cek lantai atas. Ada 1 bar! Tapi mati-idup-mati-idup ( Jelas kondisi yang sangat tidak ideal untuk koneksi data). Gw jalan ke lapangan depan rumah. Dapet 1 bar. Dapet 2 bar! … eh, ilang lagi semuanya. Mungkin krn saat itu ada angin bertiup. Aneh. Knapa nyari sinyal jadi ngiprit amat ini? Akhirnya gw jalan lah ke luar komplek, 500m dari rumah, tiba pas di jalan raya. Disitu gw makan baso (maaf kalo ga nyambung), disini sinyal terdeteksi 1-2 bar. Beberapa kali timbul tenggelam juga, tapi relatif lebih stabil daripada di dalam kompleks tadi. Akhirnya disimpulkan, untuk sementara ini kl mau konek ke SMART, cb bw laptop dn modemnya ke tukang baso (maaf kalo tambah ga nyambung, abis males dimasukin ke ati). Ayo Smart!, tingkatkan layananmu.